PERANCANGAN TAPAK
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSKESMAS
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .......................................................................................................
i
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….…………………………………………...1
A) Latar belakang.......................................................................................... 1
B) Tujuan .. ................................................................................................... 2
C) Fungsi... ................................................................................................... 2
BAB II FUNGSI KEBUTUHAN RUANG………………………………...……………………………… 3
A) Fungsi dan pelayanan proyek.................................................................... 3
B) Kebutuhan Ruang .................................................................................... 3
a. Ruang utama .................................................................................... 3
b. Ruang meeting.................................................................................. 4
c. Ruang pemain dan official.................................................................. 4
d. Ruang loket....................................................................................... 4
e. Ruang pemanasan............................................................................. 4
f. Ruang P3K......................................................................................... 4
g. Ruang kariyawan............................................................................... 4
h. Ruang media center........................................................................... 4
i.
Ruang wasit....................................................................................... 4
j. Ruang ME.......................................................................................... 4
C) Ruang penunjang...................................................................................... 5
a. Ruang fitness..................................................................................... 5
b. Ruang tamu....................................................................................... 5
c. Ruang mushola.................................................................................. 5
d. Ruang gudang.................................................................................... 5
e. Parkir................................................................................................ 5
f. Kamar mandi..................................................................................... 5
g. Toilet penonton................................................................................. 6
h. Toilet pemain.................................................................................... 6
i. Pos satpam........................................................................................ 6
j. Perpustakaan.................................................................................... 6
k. Serba guna........................................................................................ 6
l. Kontor pengelola............................................................................... 6
BAB III KONDISI EKSISTING
LAHAN………………………………………………………………………... 7
A) Kondisi lahan............................................................................................ 7
B) Bangunan sekitar...................................................................................... 7
C) Tata wilayah.............................................................................................. 8
D) Aksesbilitas .............................................................................................. 8
E) Ruang luar dan sikuen............................................................................... 9
BAB IV PERENCANAAN
PROYEK………………………………………..10
A) Rencana Tata Masa Bangunan................................................................. 10
1) Pemilihan lokasi yang strategis............................................................ 10
2) Shelter............................................................................................... 10
3) Parkiran............................................................................................. 10
B) Topografi…………………............................................................................... 11
C) Sistem struktur……………………………………………............................................. 11
D) Sistem pencahayaan............................................................................... 11
E)
Sistem penghawaan................................................................................ 12
F)
Sistem distribusi air
bersih....................................................................... 13
G) Sistem pembuangan air kotor
H) System pembuangan air hujan................................................................ 13
I)
Sistem penangkal
petir............................................................................ 13
J)
Lampiran gambar
perencanaan gor badminton........................................ 14
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Puskesmas adalah suatu
kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara
mrnyeluruh kepada masyarakat dalam satu wilayah kerja tertentu dalam bentuk
usaha-usaha kesehatan pokok. Jenis pelayan kesehatan disesuaikan dengan
kemampuan puskesmas, namun terdapat upaya kesehatan wajib yang harus
dilaksanakan oleh puskesmas ditambah dengan upaya kesehatan pengembangan yang
disesuaikan dengan permasalahan yang ada serta kemampuan puskesmas
Salah satu tujuan
bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program
pembangunan nasional secara berkelanjutan, berencana, terarah dan terpadu.
Pusat Kesehatan Masyarakat (PusKesMas) adalah sarana unit
fungsional kesehatan terdepan yang memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada
masyarakat di wilayah kerjanya. Puskesmas mempunyai fungsi utama menjalankan
upaya pelayanan kesehatan untuk menanggulangi masalah kesehatan masyarakat,
terutama menggerakkan pogram promosi kesehatan, penanggulangan dan pencegahan
penyakit menular (P2M).
B. Tujuan
Mendukung tercapainya tujuan pembangunan
kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar
terwujud derajat kesehatan yang setinggi – tingginya dalam rangka mewujudkan
Indonesia Sehat.
C.
Fungsi
1) Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
à
Berupaya menggerakkan lintas sektor dan
dunia usaha di wilayah kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan yang
berwawasan kesehatan,
à
Aktif memantau dan melaporkan dampak
kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya
2) Pusat Pemberdayaan Masyarakat:
Berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,
keluarga dan masyarakat :
à
Memiliki kesadaran, kemauan dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat
à
Berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan
à
Ikut Menetapkan menyelenggarakan dan
memantau pelaksanaan program kesehatan
à
Membina peran serta masyarakat di
wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat
à
Merangsang masyarakat termasuk swasta
untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri.
à
Memberikan petunjuk kepada masyarakat
tentang bagaimana menggali dan menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif
dan efisien.
3) Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama (primer) secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan (kontinyu) mencakup :
à
Pelayanan kesehatan perorangan
à
Pelayanan kesehatan masyarakat.
Melihat
fungsi puskesmas yang sangat strategis sebagai penggerak pembangunan kesehatan
terdepan di tengah masyarakat, maka diperlukan kebijakan umum seperti dukungan
dana, anggaran, sarana dan tenaga yang berkompeten, dari para penentu kebijakan
berwenang yang dapat memberdayakan pelayanan puskesmas secara maksima
BAB II
FUNGSI DAN KEBUTUHAN RUANG
A.
Fungsi dan kebutuhan ruang
a.
Seketariat
pelaksanaan dan
pengkoordinasian pemberian pelayanan administrasi kepada semua unsur dilingkup
gor meliputi penyusunan perumusan perencanaan anggaran, akuntansi dan
pengelolaan keuangan, perlengkapan, kepegawaian, surat-menyurat, kearsipan,
kehumasan dan kerumahtanggaan serta pelaksanaaan pengawasan dan pengendalian
tertib administrasi umum. Luas ruangan ini 5 m x 7,39 m yang dapat
menampung sekitar 50 orang.
b.
Runag meeting
Fungsi
ruang meeting untuk pertemuan atau persidangan yang diselenggarakan oleh
kelompok orang yang tergabung dalam asosiasi, perkumpulan atau perserikatan. mempunyai luasan 6 m
x 7 m yang bisa menampung sekitar 50 orang
c.
Ruang pemain dan official
Jumlah Ruang
pemain dan official sebanyak 6 ruang. masing-masing mempunyai luasan 5 m x 6,42
m yang bisa menampung sekitar 10 orang
d.
Ruang loket karcis
Jumlah ruang loket sebanyak 3 ruang. Setiap Ruang masing-masing mempunyai luasan 5 m x 5 m yang
masing-masing loket menyediakan kurang lebih 8 ratus tiket
e.
Ruang pemanasan
Jumlah ruang Ruang pemanasan sebanyak 4 ruang. Ruang ini masing-masing mempunyai luasan 3,15 m x
3,60 m yang bisa menampung sekitar 5
orang.
f.
Ruang P3K/kesehatan
Jumlah ruang P3K
sebanyak 2 ruang. Ruang ini masing-masing mempunyai luasan 5 m x 6,40 m yang
bisa menampung sekitar 10 orang.
g.
Ruang kariyawan
Jumlah sebanyak 1
ruang, mempunyai luasan 5 m x 6,40 m
h.
Ruang media center
Ruangan ini direncanakan dengan luasan 5 m x 6,40 m
i.
Rungan wasit dan asisten wasit
Luas rungan untuk
wasit di rancang 4 m x 5 m
j.
Ruang ME dan control elektronik, luas ruangan 5 m x 5,5 m
B.
Ruangan Penunjang
a. Ruang fitnes
Jumlah ruang receptionist sebanyak 1 ruang. Ruang receptionist
mempunyai luasan 34,50 m x 8 m yang bisa menampung sekitar 50 orang
b. Ruang tamu
Jumlah ruang receptionist sebanyak 1 ruang. Ruang tamu mempunyai
luasan 3 m x 4 m yang bisa menampung sekitar 10 orang
c. Musholah
bangunan musholah
ini terletak diluar bangunan gor bulutangkis ,yaitu di sebelah barat mempunyai
luasan 16 m x 18 m yang bisa menampung sekitar 100 orang
d. Gudang
Jumlah gudang
sebanyak 1 ruang, mempunyai luasan 5 m x 6 m yang berfungsi menampung barang-barang yang masih terpakai
maupun sudah tidak terpakai
e. Parkiran
Parkiran berupa
parkiran outdoor yang dirinci sebagai berikut :
Pengelola : asumsi
10 mobil dan 40 sepeda motor = luas 230 m2
Pengunjung ; 5000
orang
Asumsi : ( 55%
kendaraan pribadi, 45% kendaraan umum dan berjalan kaki )
§
30% mobil, 20% sepeda motor, 5% bus atlit
§
1 mobil/4 orang = 1500/4 = 375 mobil = luas 4500 m2
§
1 sepeda motor/ 2 orang = 1000/2 = 500 sepeda motor = luas 1050 m2
§
1 bus atlit/ 40 orang = 250 /40 = 6 bus = 288 m2
§
5 bus umum = 240 m2
f. Kamar mandi
Kamar mandi direncakan sebanyak 6 kamar mandi untuk putra dan 6
kamar mandi untuk putri. Masing-masing mempunyai luasan 2 m x 2 m.
g. Toilet Penonton asumsi
untuk toilet penonton 60% pria dan 30% wanita
h. Toilet pemainin dan official ,berada didalam ruangan pemain
j. Pos SatpamPos satpam
direncanakan sebanyak 1 ruang dengan ukuran 2,5 x 2,5 m.
k.
Perpustakaan : runagan ini dengan luas 18 m x 8
m
l.
Serba guna : ruangan ini memiliki luas 18 m x 8 m
m.
Kantor pengelola : ruangan ini memiliki luas 36 m x 8 m
n.
Ruang Serba Gunu : Bangunan ini mempunyai luas 8 x 18 m2,
berada di sebelah barat gor badminton.
BAB III
KONDISI EKSISTING LAHAN
A.
Kondisi Lahan
Gor
bulutangkis ini berada di Kalimantan barat tepatnya di kota sintang .Proyek ini
direncanakan akan dibangun diatas tanah seluas 18224 x 16024 m², m² dengan luas bangunan diatasnya 8416 x 6230
m², Bentuk lahan proyek ini adalah persegi panjang dengan kondisi kontur tanah
yang datar dan keras. Adapun batas-batas lahannya antara lain :
Sebelah utara : Pemukiman penduduk dan
bandara
Sebelah selatan : pemukiman,
perkantoran,pertokoan
Sebelah barat :bangunan
penunjang gor,seperti tempat fitness, serba guna,prpustakaan, kantor, pendopo.
Sebelah timur : pemukiman, SMA, mini
market.
B.
Bangunan Sekitar
Ø
Bangunan di sebelah utara berupa pemukiman penduduk yang mempunyai
ketinggian rata-rata 3 -6 m.
Ø
Bangunan di sebelah selatan berupa jalan ke sintang yang mempunyai
lebar jalan 8 m.
Ø
Bangunan di sebelah barat berupa perumahan dan perkantora
penunjang yang mempunyai ketinggian rata-rata 3 m.
Ø
Bangunan di sebelah timur berupa jalan menuju pemukiman, SMA,mini
market yang mempunyai lebar 8 m, dengan lalu lintas dua arah.
C.
Tata Wilayah
à
garis spadan bangunan ( GSP), merupakan garis batas pagar tepi
jalan gor bulutangkismemiliki GSP 11m.
à
koofesian dasar hijau, telah memenuhi sekitar 50 %
à
utilitas, jaringan air bersih, telefon, air hujan, air limbah
à
ketinggian bangunan 13 m
D.
Aksesbilitas
Gor
bulutangkis dapat diakses dari jalan uatama Pontianak yang merupakan jalan raya
penghubung antara kota sintang dengan kota Pontianak.dari persimpangan jalan
untuk akses menuju ke gor bulutangkis terdapat poster,spanduk,dan baliho
sebagai penunjuk arah gor bulutangkis sehingga pengunjung tidak kesulitaan
untuk melihat dan menuju lokasi gor bulutangkis.
à
Di sebelah selatan (depan) lokasi, terdapat bangunan penunjang
dari gor bulutangkis seperti : perpustakaan, mushola, gedung fitness, kantor
pengelola, dan gedung serba guna. jalan raya yang ada satu jalur dengan arah
lalu lintas dua arah. Lebar jalan ini sekitar 8 m untuk satu arahnya adadua
arah. Sehingga kondisi ini menciptakan
zona kebisingan tinggi.
à
Di sebelah timur lokasi, terdapat jalan ke arah bandara satu jalur dengan arah lalu lintas dua arah.
Lebar jalan ini sekitar 8 m. Sehingga kondisi ini menciptakan zona kebisingan
sedang.
à
Di sebelah utara dan barat terdapat perumahan penduduk dan
perkantoran.
E.
Ruang Luar dan Sikuen
à
Dari arah barat terbingkai oleh kawasan perumahan dan perkantoran
yang berada disebelah barat lokasi.
à
Dari arah timur terbingkai oleh kawasan pertokoan yang berada
disebelah timur lokasi dengan arah menuju ke bandara.
à
Bangunan yang ingin ditonjolkan yaitu tempat fitnes, perpustakaan
dan gedung serba guna sebagai center bangunan, ditempatkan dalam sudut pandang
yang terbingkai oleh perumahan dan perkantoran disebelah barat dan timur
lokasi.
BAB V
PERENCANAAN PROYEK
A.
Rencana Tata Masa Bangunan
Dengan
mempertimbangkan luasan lahan 18224 x 16024 m², luasan bangunan diatasnya 8416
x 6230 m², maka akan terbentuk suatu rencana tata masa bangunan yang sesuai
dengan kondisi eksistingnya. Direncanakan bangunan akan didirikan dengan sistem
blok berdasarkan jenis kegiatannya.perpustakaan diletakan ditengah lahan
sebagai pusat kegiatan, sedangkan bagunan yang lainnya berada di samping timur
,barat,selatan utara.
1.
Pemilihan lokasi yang strategis ( Aksesbilitas )
Perencanaan gor
bulutangkis terletak dikota pontianak ini dapat diakses dari jalur utama kota
Pontianak yang merupakan jalan penghubung antara kota sintang dengan kota
Pontianak. Disekitar bangunan yang akan dibangun gor bulutangkis ini merupan
lahan kosong yang berada dikawasan di sebelah selatan perumahan
masyarakat.dengan lahan yang masih luas dan merupakan lahan kosong , maka disi
akan dibangun tempat olah raga bulutangkis. Dalam pemilihan lokasi ini pula
disesuaikan dengan jalan akses menuju kelokasi yang mudah dan direncanakan di
setiap persimpangan dibuat poster,spanduk dan beliho untuk mempermudah
pengunjung untuk menuju kelokasi.
2.
Shelter
DDengan
memperhatikan jenis kegiatan akan direncanakan pembangunan shelter di depan
lokasi sebagai tempat pera penonto untuk menunggu bus kota. Dengan pembangunan
shelter ini diharapkan bisa memberikan rasa nyaman pada pengunjung yang akan
menonton atau menuju lokasi
3.
Parkiran
à
Parkiran terletak tepat didepan gedung gor bulutangkis , sehingga
memudahkan para pengunjung dan tamu yang datang dalam menjangkau tempat yang
dituju.
à
Lantai parkiran akan dibuat perkerasan dari paving block agar bisa
menyerap air hujan sehingga parkiran tidak akan becek ketika musim hujan.
B.
Topografi
Pada lokasi gor
bulutangkis ini merupakan dataran rendah dengan batas fisik wilayah berupa
daerah perbukitan dengan ketinggian 104- 150 m diatas permukaan laut dengan
kemiringan lereng 10-15 %
C.
System struktur
System struktur yang
digunakan pada bangunan gor adalah system struktur rangka, kolom, dan balok
beton untuk keseluruhan bangunan kecuali pada atap. System struktur yang
dubangun pada atap angunan gor adalah system kabel tarik, baja IWF dan truss.
Mengunakan atap lengkung dengan bahan galvalum dan diberi lapisan insulasi
untuk meredam suara. Mengunakan rangka batang mengunakan pipa baja yang
dilapisi agar tidak mudah berkarat yang bertumpu pada baja IWF .sistem ini
dipilih karna terkait dengan konsep bangunan dan ekspresi bangunan.
à
Struktuktur rangka – kolom dan balok eton yang dipakai untuk
menopang tribun dengan beberapa kolom besar merupakan untuk menciptakan kesan
kokoh, kuat, dan tahan lama.
à
Rangka batang ( truss) karena bentang nya yang cukup besar,
sehingga tidak melendut ,patah,atau mengurangi lendutan yang terlalu besar.
à
Kabel dan balok baja untuk menahan rangka atap (truss0 tetap pada
posisinya( tidak jatuh kebawah) apabila menerima beban dari atas dan tidak
bergeser kekanan dan kekiri apabila menerima beban dari samping.
D.
System pencahayaan
Digunakan dua macam system pencahayaan, yaitu
pencahayaan alami dan buatan :
à
Pencahayaan alami
Digunakan untuk semua ruangan pada siang hari, yaitu dengan adanya
pembukaan .tetapi khusus untuk lapangan pemain tidak boleh besar-besar karena
akan menyebabkan silau akibat sinar matahari yang masuk.
à
Pencahayaan buatan
Karena keterbatasan
pencahayaan alami yang hanya sampai sore hari, maka diperlukan adanya tambahan
cahaya. Terutama lapangan pemain , tribun penonton, loby dan ruang
lainya.penerangan pada lapangan berupa lampu-lampu harus diletakan pada sisi
samping kanan dan kiri lapangan pemain, supaya tidak menyilaukan mata
pemain.pada malam hari pada lapangan gor diberikan lampu sorot pada kolom
strukturnya agar menimbulkan kesan kokoh dan kuat sedangkan pada interiornya
tidak pengaruh dengan tampilan ekteriornya.penerangan disini dibuat untuk
memberikan kesan menyebar yaitu memberikan sumber penerangan dalam bangunan.
E.
System penghawaan
à
Penghawaan alami
Bangunan gor ini
memerlukan kecepatan angin yang rendah atau kecil dan stabil. Maka dari itu,
pembukaan pada bangunan gor ini sedikit ( pembukaan kecil). Angin dari luar
dapat masuk kedalam bangunan gor melalui pintu yang terbuka.angin yang masuk
menghembuskan udara dingin . udara panas dari gor dapat keluar melalui
pembukaan kecil dibagian atas dari bangunan dibawah atap.selain itu angin juga
dapat masuk melalui lubang pembukaan yang terdapat dibagian bawah dinding yang
terletak di ntara toilet pried an wanita.
à
Penghawaan buatan
System penghawaan pada bangunan gor bulutangkis didominasi oleh
penghawaan buatan yaitu dengan mengunakan AC sentral. Dengan menempatkan ruang
AHU dibwah tribun penonton dan mesin AC pada lantai semi basement. Besar yang
dibituhkan untuk ruang AHU adalah 2-3% dari ruang yang dilayani 120 m2.
Ruang AHU di bagi menjadi 4 bagian , dengan alas an yaitu untuk menghemat
listrik apabila ruang yang mengunakan AC hanya sebagian ( misalnya jika untuk
latihan memakai 3 atau 3 lapangan saja ).alasan yang kedua untuk menghemat
panjang ducting dan menghemat ruang yang terpakai agar penataan ruangnya dapat
lebih rapi.
F.
System distribusi air bersih
Pengadaan air bersih langsung dari perusahaan daerah air minum (
PDAM ) untuk persediaan air minum dan untuk keperluan sehari-hari dengan sumur
bor. Sisyem air bersih yang digunakan adalah upfeet dengan pertimbangan karena terbatas nya ruangan dilantai
atas sehingga tidak memungkinkan adanya tendon atas. Pada bangunan gor, tendon
air diletakan dibagian timur pada lantai semi basement. Air dari tendon
didistribusikan dengan pompa. Selanjutnya pompa akan mendistribusikan air
menuju ke tempat yang diinginkan seperti ,toilet, rung P3K,rung kamar mandi,
ruang.
G.
Sistem pembuangan air kotor
Bahan buangan berupa
air kotor yang berasal dari toilet, wastafel, ruangan keamanan, ruang P3K,
halaman dan taman dapa langsung dialirkan kesumur resapan sedangkan bahan
buangan berupa kotoran padat yang berasal dari toilet di alirkan ke septic tank
terlebih dahulu kemudian dialirkan kesumur resapan yang jaraknya minimal 10
meter dari septic tank.
Skema System Pembuangan Air Kotor Dan Kotoran
H.
System pembuangan air hujan
Air hujan pada atap dibiarkan jatuh melalui talang-talang
horizontal disekeliling bangunan kemudian turun melalui talang-talang vertical
yang dikumpulkan menjadi satu kedalam bak control kemudian dibuang kesaluran
kota.
Skema system pembuangan air hujan
I.
System Penangkal Petir
Tujuan pengadaan system penangkal
petir adalah untuk melindungi bangunan dari kebakaran dan ledakan akibat sambaran
petir. Sasarannya adalah untuk menyalurkan arus petir kedalam tanah.
Kreteria pemilihan system penangkal
petir ada tiga yaitu efektifitas system terhadap bangunan, luas radius
jangkauan pelindungan, serta praktis dan aman terhadap lingkungan, system yang
digunakan dalam penangkal petir adalah tongkat franklin dengan jarak bentang
penangkal.
Terminal
udara
Tongkat frenklin
Terminal
tanah
System
penangkal petir tongkat frenklin
.
A.
Tujuan
Tujuan
dari perencanaan gor bulutangkis / badminton ini adalah :
s Tujuan utama dari perencanaan gor bulu tangkis ini adalah
adalah Mencetak Atlit Bulutangkis Kelas Dunia yang Handal dan Profesional
yang melandaskan pada :
- Moral dan Etika yang baik
- Spotivitas yang tinggi
- Semangat daya juang yang tangguh
- Moral dan Etika yang baik
- Spotivitas yang tinggi
- Semangat daya juang yang tangguh
B.
Fungsi
s Gor Bulutangkis terbuka untuk umum, intasi
pemerintah /Swasta, sekolah, dan terutama sekali untuk putra-putri anak
Indonesia yang ingin menjadi Atlit Bulutangkis berprestasi yaitu :Sebagai
tempat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Atlit Bulutangkis usia dini.
s Sebagai pembinaan latihan club – club bulutangkis
s
Sebagai pusat pembinaan olah
raga nasional dan sekolah tinggi olah raga asia tenggara.
BAB II
FUNGSI DAN KEBUTUHAN RUANG
C.
Fungsi dan Pelayanan Proyek
Fungsi
dari gor bulutangkis ini adalah
s Gor Bulutangkis terbuka untuk umum, intasi
pemerintah /Swasta, sekolah, dan terutama sekali untuk putra-putri anak
Indonesia yang ingin menjadi Atlit Bulutangkis berprestasi yaitu :
s Sebagai tempat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Atlit Bulutangkis
usia dini.
s Sebagai pembinaan latihan club – club bulutangkis
s Sebagai sarana Penyelenggaraan Sebagai pusat pembinaan olah raga nasional dan sekolah tinggi olah raga
asia tenggara (SEA Games )
s Sebagai sarana latihan bulutangkis bagi warga dan lingkungan
perumahan sekitarnya.
s Sebagai sarana latihan private bagi putra-putri yang ingin meningkatkan
teknik-teknik bulutangkisnya.
s Sebagai tempat untuk
membentuk karakter dan kepribadian luhur seorang atlit bulutangkis
D.
Kebutuhan Ruang
1.
Ruang Utama
o.
Seketariat
pelaksanaan dan
pengkoordinasian pemberian pelayanan administrasi kepada semua unsur dilingkup
gor meliputi penyusunan perumusan perencanaan anggaran, akuntansi dan
pengelolaan keuangan, perlengkapan, kepegawaian, surat-menyurat, kearsipan,
kehumasan dan kerumahtanggaan serta pelaksanaaan pengawasan dan pengendalian
tertib administrasi umum. Luas ruangan ini 5 m x 7,39 m yang dapat
menampung sekitar 50 orang.
p.
Runag meeting
Fungsi
ruang meeting untuk pertemuan atau persidangan yang diselenggarakan oleh
kelompok orang yang tergabung dalam asosiasi, perkumpulan atau perserikatan. mempunyai luasan 6 m
x 7 m yang bisa menampung sekitar 50 orang
q.
Ruang pemain dan official
Jumlah Ruang
pemain dan official sebanyak 6 ruang. masing-masing mempunyai luasan 5 m x 6,42
m yang bisa menampung sekitar 10 orang
r.
Ruang loket karcis
Jumlah ruang loket sebanyak 3 ruang. Setiap Ruang masing-masing mempunyai luasan 5 m x 5 m yang
masing-masing loket menyediakan kurang lebih 8 ratus tiket
s.
Ruang pemanasan
Jumlah ruang Ruang pemanasan sebanyak 4 ruang. Ruang ini masing-masing mempunyai luasan 3,15 m x
3,60 m yang bisa menampung sekitar 5
orang.
t.
Ruang P3K/kesehatan
Jumlah ruang P3K
sebanyak 2 ruang. Ruang ini masing-masing mempunyai luasan 5 m x 6,40 m yang
bisa menampung sekitar 10 orang.
u.
Ruang kariyawan
Jumlah sebanyak 1
ruang, mempunyai luasan 5 m x 6,40 m
v.
Ruang media center
Ruangan ini direncanakan dengan luasan 5 m x 6,40 m
w.
Rungan wasit dan asisten wasit
Luas rungan untuk
wasit di rancang 4 m x 5 m
x.
Ruang ME dan control elektronik, luas ruangan 5 m x 5,5 m
E.
Ruangan Penunjang
a. Ruang fitnes
Jumlah ruang receptionist sebanyak 1 ruang. Ruang receptionist
mempunyai luasan 34,50 m x 8 m yang bisa menampung sekitar 50 orang
b. Ruang tamu
Jumlah ruang receptionist sebanyak 1 ruang. Ruang tamu mempunyai
luasan 3 m x 4 m yang bisa menampung sekitar 10 orang
c. Musholah
bangunan musholah
ini terletak diluar bangunan gor bulutangkis ,yaitu di sebelah barat mempunyai
luasan 16 m x 18 m yang bisa menampung sekitar 100 orang
d. Gudang
Jumlah gudang
sebanyak 1 ruang, mempunyai luasan 5 m x 6 m yang berfungsi menampung barang-barang yang masih terpakai
maupun sudah tidak terpakai
e. Parkiran
Parkiran berupa
parkiran outdoor yang dirinci sebagai berikut :
Pengelola : asumsi
10 mobil dan 40 sepeda motor = luas 230 m2
Pengunjung ; 5000
orang
Asumsi : ( 55%
kendaraan pribadi, 45% kendaraan umum dan berjalan kaki )
§
30% mobil, 20% sepeda motor, 5% bus atlit
§
1 mobil/4 orang = 1500/4 = 375 mobil = luas 4500 m2
§
1 sepeda motor/ 2 orang = 1000/2 = 500 sepeda motor = luas 1050 m2
§
1 bus atlit/ 40 orang = 250 /40 = 6 bus = 288 m2
§
5 bus umum = 240 m2
f. Kamar mandi
Kamar mandi direncakan sebanyak 6 kamar mandi untuk putra dan 6
kamar mandi untuk putri. Masing-masing mempunyai luasan 2 m x 2 m.
g. Toilet Penonton asumsi
untuk toilet penonton 60% pria dan 30% wanita
h. Toilet pemainin dan official ,berada didalam ruangan pemain
j. Pos SatpamPos satpam
direncanakan sebanyak 1 ruang dengan ukuran 2,5 x 2,5 m.
y.
Perpustakaan : runagan ini dengan luas 18 m x 8
m
z.
Serba guna : ruangan ini memiliki luas 18 m x 8 m
aa.
Kantor pengelola : ruangan ini memiliki luas 36 m x 8 m
bb.
Ruang Serba Gunu : Bangunan ini mempunyai luas 8 x 18 m2,
berada di sebelah barat gor badminton.
BAB III
KONDISI EKSISTING LAHAN
F.
Kondisi Lahan
Gor
bulutangkis ini berada di Kalimantan barat tepatnya di kota sintang .Proyek ini
direncanakan akan dibangun diatas tanah seluas 18224 x 16024 m², m² dengan luas bangunan diatasnya 8416 x 6230
m², Bentuk lahan proyek ini adalah persegi panjang dengan kondisi kontur tanah
yang datar dan keras. Adapun batas-batas lahannya antara lain :
Sebelah utara : Pemukiman penduduk dan
bandara
Sebelah selatan : pemukiman,
perkantoran,pertokoan
Sebelah barat :bangunan
penunjang gor,seperti tempat fitness, serba guna,prpustakaan, kantor, pendopo.
Sebelah timur : pemukiman, SMA, mini
market.
G.
Bangunan Sekitar
Ø
Bangunan di sebelah utara berupa pemukiman penduduk yang mempunyai
ketinggian rata-rata 3 -6 m.
Ø
Bangunan di sebelah selatan berupa jalan ke sintang yang mempunyai
lebar jalan 8 m.
Ø
Bangunan di sebelah barat berupa perumahan dan perkantora
penunjang yang mempunyai ketinggian rata-rata 3 m.
Ø
Bangunan di sebelah timur berupa jalan menuju pemukiman, SMA,mini
market yang mempunyai lebar 8 m, dengan lalu lintas dua arah.
H.
Tata Wilayah
à
garis spadan bangunan ( GSP), merupakan garis batas pagar tepi
jalan gor bulutangkismemiliki GSP 11m.
à
koofesian dasar hijau, telah memenuhi sekitar 50 %
à
utilitas, jaringan air bersih, telefon, air hujan, air limbah
à
ketinggian bangunan 13 m
I.
Aksesbilitas
Gor
bulutangkis dapat diakses dari jalan uatama Pontianak yang merupakan jalan raya
penghubung antara kota sintang dengan kota Pontianak.dari persimpangan jalan
untuk akses menuju ke gor bulutangkis terdapat poster,spanduk,dan baliho
sebagai penunjuk arah gor bulutangkis sehingga pengunjung tidak kesulitaan
untuk melihat dan menuju lokasi gor bulutangkis.
à
Di sebelah selatan (depan) lokasi, terdapat bangunan penunjang
dari gor bulutangkis seperti : perpustakaan, mushola, gedung fitness, kantor
pengelola, dan gedung serba guna. jalan raya yang ada satu jalur dengan arah
lalu lintas dua arah. Lebar jalan ini sekitar 8 m untuk satu arahnya adadua
arah. Sehingga kondisi ini menciptakan
zona kebisingan tinggi.
à
Di sebelah timur lokasi, terdapat jalan ke arah bandara satu jalur dengan arah lalu lintas dua arah.
Lebar jalan ini sekitar 8 m. Sehingga kondisi ini menciptakan zona kebisingan
sedang.
à
Di sebelah utara dan barat terdapat perumahan penduduk dan
perkantoran.
J.
Ruang Luar dan Sikuen
à
Dari arah barat terbingkai oleh kawasan perumahan dan perkantoran
yang berada disebelah barat lokasi.
à
Dari arah timur terbingkai oleh kawasan pertokoan yang berada
disebelah timur lokasi dengan arah menuju ke bandara.
à
Bangunan yang ingin ditonjolkan yaitu tempat fitnes, perpustakaan
dan gedung serba guna sebagai center bangunan, ditempatkan dalam sudut pandang
yang terbingkai oleh perumahan dan perkantoran disebelah barat dan timur
lokasi.
BAB V
PERENCANAAN PROYEK
H.
Rencana Tata Masa Bangunan
Dengan
mempertimbangkan luasan lahan 18224 x 16024 m², luasan bangunan diatasnya 8416
x 6230 m², maka akan terbentuk suatu rencana tata masa bangunan yang sesuai
dengan kondisi eksistingnya. Direncanakan bangunan akan didirikan dengan sistem
blok berdasarkan jenis kegiatannya.perpustakaan diletakan ditengah lahan
sebagai pusat kegiatan, sedangkan bagunan yang lainnya berada di samping timur
,barat,selatan utara.
4.
Pemilihan lokasi yang strategis ( Aksesbilitas )
Perencanaan gor
bulutangkis terletak dikota pontianak ini dapat diakses dari jalur utama kota
Pontianak yang merupakan jalan penghubung antara kota sintang dengan kota
Pontianak. Disekitar bangunan yang akan dibangun gor bulutangkis ini merupan
lahan kosong yang berada dikawasan di sebelah selatan perumahan
masyarakat.dengan lahan yang masih luas dan merupakan lahan kosong , maka disi
akan dibangun tempat olah raga bulutangkis. Dalam pemilihan lokasi ini pula
disesuaikan dengan jalan akses menuju kelokasi yang mudah dan direncanakan di
setiap persimpangan dibuat poster,spanduk dan beliho untuk mempermudah
pengunjung untuk menuju kelokasi.
5.
Shelter
DDengan
memperhatikan jenis kegiatan akan direncanakan pembangunan shelter di depan
lokasi sebagai tempat pera penonto untuk menunggu bus kota. Dengan pembangunan
shelter ini diharapkan bisa memberikan rasa nyaman pada pengunjung yang akan
menonton atau menuju lokasi
6.
Parkiran
à
Parkiran terletak tepat didepan gedung gor bulutangkis , sehingga
memudahkan para pengunjung dan tamu yang datang dalam menjangkau tempat yang
dituju.
à
Lantai parkiran akan dibuat perkerasan dari paving block agar bisa
menyerap air hujan sehingga parkiran tidak akan becek ketika musim hujan.
I.
Topografi
Pada lokasi gor
bulutangkis ini merupakan dataran rendah dengan batas fisik wilayah berupa daerah
perbukitan dengan ketinggian 104- 150 m diatas permukaan laut dengan kemiringan
lereng 10-15 %
J.
System struktur
System struktur yang
digunakan pada bangunan gor adalah system struktur rangka, kolom, dan balok
beton untuk keseluruhan bangunan kecuali pada atap. System struktur yang
dubangun pada atap angunan gor adalah system kabel tarik, baja IWF dan truss.
Mengunakan atap lengkung dengan bahan galvalum dan diberi lapisan insulasi
untuk meredam suara. Mengunakan rangka batang mengunakan pipa baja yang
dilapisi agar tidak mudah berkarat yang bertumpu pada baja IWF .sistem ini
dipilih karna terkait dengan konsep bangunan dan ekspresi bangunan.
à
Struktuktur rangka – kolom dan balok eton yang dipakai untuk
menopang tribun dengan beberapa kolom besar merupakan untuk menciptakan kesan
kokoh, kuat, dan tahan lama.
à
Rangka batang ( truss) karena bentang nya yang cukup besar,
sehingga tidak melendut ,patah,atau mengurangi lendutan yang terlalu besar.
à
Kabel dan balok baja untuk menahan rangka atap (truss0 tetap pada
posisinya( tidak jatuh kebawah) apabila menerima beban dari atas dan tidak
bergeser kekanan dan kekiri apabila menerima beban dari samping.
K.
System pencahayaan
Digunakan dua macam system pencahayaan, yaitu
pencahayaan alami dan buatan :
à
Pencahayaan alami
Digunakan untuk semua ruangan pada siang hari, yaitu dengan adanya
pembukaan .tetapi khusus untuk lapangan pemain tidak boleh besar-besar karena
akan menyebabkan silau akibat sinar matahari yang masuk.
à
Pencahayaan buatan
Karena keterbatasan
pencahayaan alami yang hanya sampai sore hari, maka diperlukan adanya tambahan
cahaya. Terutama lapangan pemain , tribun penonton, loby dan ruang
lainya.penerangan pada lapangan berupa lampu-lampu harus diletakan pada sisi
samping kanan dan kiri lapangan pemain, supaya tidak menyilaukan mata
pemain.pada malam hari pada lapangan gor diberikan lampu sorot pada kolom
strukturnya agar menimbulkan kesan kokoh dan kuat sedangkan pada interiornya
tidak pengaruh dengan tampilan ekteriornya.penerangan disini dibuat untuk
memberikan kesan menyebar yaitu memberikan sumber penerangan dalam bangunan.
L.
System penghawaan
à
Penghawaan alami
Bangunan gor ini
memerlukan kecepatan angin yang rendah atau kecil dan stabil. Maka dari itu,
pembukaan pada bangunan gor ini sedikit ( pembukaan kecil). Angin dari luar
dapat masuk kedalam bangunan gor melalui pintu yang terbuka.angin yang masuk
menghembuskan udara dingin . udara panas dari gor dapat keluar melalui
pembukaan kecil dibagian atas dari bangunan dibawah atap.selain itu angin juga
dapat masuk melalui lubang pembukaan yang terdapat dibagian bawah dinding yang
terletak di ntara toilet pried an wanita.
à
Penghawaan buatan
System penghawaan pada bangunan gor bulutangkis didominasi oleh
penghawaan buatan yaitu dengan mengunakan AC sentral. Dengan menempatkan ruang
AHU dibwah tribun penonton dan mesin AC pada lantai semi basement. Besar yang
dibituhkan untuk ruang AHU adalah 2-3% dari ruang yang dilayani 120 m2.
Ruang AHU di bagi menjadi 4 bagian , dengan alas an yaitu untuk menghemat
listrik apabila ruang yang mengunakan AC hanya sebagian ( misalnya jika untuk
latihan memakai 3 atau 3 lapangan saja ).alasan yang kedua untuk menghemat
panjang ducting dan menghemat ruang yang terpakai agar penataan ruangnya dapat
lebih rapi.
M.
System distribusi air bersih
Pengadaan air bersih langsung dari perusahaan daerah air minum (
PDAM ) untuk persediaan air minum dan untuk keperluan sehari-hari dengan sumur
bor. Sisyem air bersih yang digunakan adalah upfeet dengan pertimbangan karena terbatas nya ruangan dilantai
atas sehingga tidak memungkinkan adanya tendon atas. Pada bangunan gor, tendon
air diletakan dibagian timur pada lantai semi basement. Air dari tendon
didistribusikan dengan pompa. Selanjutnya pompa akan mendistribusikan air
menuju ke tempat yang diinginkan seperti ,toilet, rung P3K,rung kamar mandi,
ruang.
N.
Sistem pembuangan air kotor
Bahan buangan berupa
air kotor yang berasal dari toilet, wastafel, ruangan keamanan, ruang P3K,
halaman dan taman dapa langsung dialirkan kesumur resapan sedangkan bahan
buangan berupa kotoran padat yang berasal dari toilet di alirkan ke septic tank
terlebih dahulu kemudian dialirkan kesumur resapan yang jaraknya minimal 10
meter dari septic tank.
Skema System Pembuangan Air Kotor Dan Kotoran
J.
System pembuangan air hujan
Air hujan pada atap dibiarkan jatuh melalui talang-talang
horizontal disekeliling bangunan kemudian turun melalui talang-talang vertical
yang dikumpulkan menjadi satu kedalam bak control kemudian dibuang kesaluran
kota.
Skema system pembuangan air hujan
K.
System Penangkal Petir
Tujuan pengadaan system penangkal
petir adalah untuk melindungi bangunan dari kebakaran dan ledakan akibat
sambaran petir. Sasarannya adalah untuk menyalurkan arus petir kedalam tanah.
Kreteria pemilihan system penangkal
petir ada tiga yaitu efektifitas system terhadap bangunan, luas radius
jangkauan pelindungan, serta praktis dan aman terhadap lingkungan, system yang digunakan
dalam penangkal petir adalah tongkat franklin dengan jarak bentang penangkal.
Terminal
udara
Tongkat frenklin
Terminal
tanah
System
penangkal petir tongkat frenklin